Tuesday, December 9, 2008

batu berdaun

dua kata yang terdengar ke telingaku agak asing, batu berdaun. lalu muncul berbagai khayalan dalam benakku, ada batu dengan dedaunan di sekelilingnya. lalu ada batu berbentuk daun. paling gila ketika aku menggambarkan batu itu tumbuh seperti daun tetumbuhan. ah, daripada penasaran, aku hidupkan mesin sepeda motor yang alhamdulillah sudah selesai kreditnya.

tanya sana-sini, akhirnya sampai juga aku ke batu berdaun. ada tumpukan bebatuan setinggi kuda nil dewasa. beberapa batu itu menyatu, lalu di tengahnya muncul sebatang pohon yang kurang kuketahui pasti namanya.pohon itu tidak mati, tidak meranggas tetapi masih hidup.

kalau hanya sekadar batu seperti itu, percayalah anda juga akan segera berbalik pulang. tunggu dulu, nikmati elusan sang angin di wajah. alam batu berdaun kembali menggetarkan hatiku untuk menyimpannya dalam hati lalu menumpahkannya dalam blog ini. hamparan pasir memutih sepanjang ratusan meter, pohon nyiur melambai tiada henti. seakan mengajak mampir siapa saja yang ada di seberang lautan.

akhirnya satu jam juga aku habiskan waktu sambil mencumbui keperawanan batu berdaun. laksana perawan kampung, pantai ini masih menyejukkan dan mampu mengobati hati di kala suntuk. tak bising meski pantai ini sejajar dengan jalan aspal kampung. paling hanya deru mesin sepeda motor terdengar, namun tak mengusik kenyamanan hati ini. dan pertanyaanku tentang batu berdaun pun terjawab sudah. memang indah......

No comments: