Thursday, December 11, 2008

malam rampai seni budaya melayu




jelas malam itu, kamis (10/12) tak seperti malam lainnya di bumi daik lingga. di halaman kantor bupati lama, sebuah panggung semarak megah, menjadi tatapan ribuan pasang mata siapa pun yang melintasinya. malam rampai seni budaya melayu, suguhan yang tak kan lekang dalam diriku. malam itu aneka tarian, lagu, dan kesenian tradisional melayu ditampilkan. para penari nan menggoda merentakkan hati untuk bertanya siapakah gerangan mereka. para pemusik yang piawai mengiringi setiap pagelaran, dari tarian, lagu, hingga visualisasi, tak beranjak mata ini menatapnya.



dipadu dengan gerakan sayang benda cagar budaya, hm pedulikah kita seperti warga lingga? warga yang merasa memiliki benda bersejarah menyerahkannya untuk museum (baca untuk umum). kedermawanan pejabat diketuk untuk membeli benda tersebut. begitu uang diberikan, bukan lantas benda bernilai seni tinggi tadi dipindahkan ke ruang tamu pejabat yang membelinya. ia akan tetap mengisi ruangan museum, sementara uang sang pejabat sebagian diberikan kepada warga pemilik benda sebagai tanda terima kasih dan sisanya untuk perawatan museum. itu saja? tak. para pejabat tak hanya merelakan isi kantongnya untuk museum hanya ketika ada warga yang menyerahkan benda bersejarahnya. meski beberapa benda telah resmi menjadi koleksi museum, ia bisa saja dilelang. toh ujungnya sama saja, uang hasil lelang untuk perawatan museum dan koleksi benda di museum yang dilelang tak pindah ke tangan sang pejabat. pernah terpikir oleh anda cara melestarikan benda bersejarah seperti ini? ciumlah pesona lingga, dan temukan kemegahan hati di sana... semoga.

No comments: