Thursday, December 18, 2008

mencumbu perawan sergang

Pantai-pantai itu begitu memikat. Ibarat perawan kampung, onyek wisata alam tadi merindukan lirikan. Tinggal disentuh lebih mesra, mereka akan tersenyum. Kabupaten Lingga memang penuh pesona.

Jumat (21/11), seharian aku menghabiskan waktu untuk memburu keindahan alam di Kampung Sergang, Kecamatan Singkep. Ada tiga lokasi yang dikencani, Pantai Indah Sergang Laut, Pantai Tanjung Nusantara dan Pantai Jodoh. Di lokasi pertama, begitu masuk kita disambut karamahan alam. Ribuan pohon kelapa menyapa di kedua sisi jalan. Hamparan pantai sejauh ratusan meter menjadi arena bermain keluarga setiap hari libur. Gazebo, fasilitas umum seperti WC, bangku-bangku kecil di tepi laut, bahkan Sekretariat Sanggar Seni Tepian Pantai Sergang, ada di sini.

Belasan perahu nelayan siang itu ditambatkan di pantai. Tak perlu memikirkan payung atau tempat berteduh, cemara berusia lanjut cukup sudah sebagai penggantinya. Rindang dan sejuk. Jalan-jalan penghubung antar sudut dipaving blok, tak membuat khawatir alas kaki akan kotor. Lalu, sapalah keramahan warga setempat. Mereka akan bercerita ramainya tempat ini setiap kali liburan.

Perjalanan ke Pantai Tanjung Nusantara tak terlalu memakan waktu. Tak lebih dari 15 menit dengan sepeda motor. Aspal yang tak terlalu lebar ternaungi rapatnya pepohonan karet yang lagi sepi, tak dijamah petani karena musim hujan. Di pantai ini, hamparan pasir dan areal wisata tak seluas Pantai Indah Sergang Laut. Namun bukan berarti tak ada pesona di sini. Gazebo yang ada beberapa buah dibangun persis di tepi laut, mencumbu angin yang senantiasa berhembus. Ada mainan kuno yang justru menjadi incaran pengunjung, ayunan tali. Di bawah pokok pohon besar, beberapa pasang ayunan siang itu kosong. "Rasakan kenyamanan berayun di sini, telapak kaki langsung menyentuh lembutnya pasir dan segarnya air laut," jelas Hasan, warga setempat yang tengah bersantai.

Di lokasi terakhir, Pantai Jodoh, benar-benar sambutan pesona alam. Belum ada gazebo, bangku, kedai. Dapat ditempuh sekitar 10 menit dari Pantai Tanjung Nusantara, pantai ini hanya memiliki satu jalan masuk. Tanah, setapak, harus hati-hati melintasinya karena di sebelah kanan tebing curam dengan dasar laut lepas. Sementara di sebelah kiri bukit hutan lebat. Kira-kira 500 meter, sampai ke pusat keindahan. Hanya ada tanah datar tak lebih dari 20 meter persegi.

Selanjutnya silakan turun ke bawah. Ada beberapa jalan menuju rangkaian batu karang beragam ukuran. Di sinilah pengunjung yang rata-rata pasangan muda duduk sambil merenda masa depan. Dengan hamparan alut lepas di depan dan keindahan Kota Dabo dengan latar belakang bebukitan menghijau, kita bisa ditahan hasrat hati untuk berlama-lama di sini.

"Tempat ini ditemukan warga, belum tersentuh fasilitas yang menyimbolkan kemajuan. Bagus sih kalau dibangun, asalkan tidak mengurangi keindahan aslinya. Saya lihat pemerintah sudah berupaya membangun wisata di sini, seperti di Pantai Indah Sergang Laut. Seharusnya pengunjung menjaganya, biar tetap bersih dan terawat," kata Imam, warga yang berpapasan jalan.

No comments: