Tuesday, December 9, 2008

menggalakkan PNPM

Keinginan memajukan daerah menjadi alasan kuat Pemkab Lingga mengucurkan dana besar untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan.

Ketua Tim Koordinasi PNPM Mandiri Pedesaan Kabupaten Lingga, Wan Chairil kepada Koordinator PNPM Provinsi Kepri Ade Sunarya, Fasilitator Teknik PNPM Kabupaten Lingga Dharmabakti dan Fasilitator Pemberdayaan PNPM Kabupaten Lingga Yunarlis mengatakan, ia telah melakukan pembicaraan dengan Bupati Lingga Drs H Daria dan orang nomor satu di Kabupaten Lingga tersebut memberikan perhatian penuh terhadap program nasional ini. Dana APBD 2009 yang dianggarkan untuk PNPM tiga miliar lebih.

Menurut Chairil, PNPM terbukti mampu menghasilkan wujud nyata berupa bangunan-bangunan fisik yang kegunaannya benar-benar dibutuhkan masyarakat. Hal ini memungkinkan karena semua dikerjakan dan inisiatifnya sendiri berasal dari masyarakat. Chairil yang juga Kadisnakertrans dan PMD Kabupaten Lingga mencontohkan, pembangunan pasar tradisional di Daik Lingga ternyata bisa berdiri hanya dengan biaya Rp300 juta lebih berkat PNPM. "Kalau dilelang, bisa-bisa biayanya mau mencapai satu miliaran," sebutnya.

Kondisi geografis Kabupaten Lingga, kata Chairil, memang tak sama dengan kabupaten lain di Kepri. Kemana-mana transportasi antar pulau hanya kapal dan perahu. Ia meminta agar koordinator provinsi tak menjadikan kondisi tadi sebagai halangan untuk menyukseskan PNPM. Menurutnya, beberapa hal bisa dikerjakan dengan PNPM. Hasil pengamatannya di lapangan, ada baiknya salah satu program PNPM yakni Simpan Pinjam Perempuan (SPP) melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti mengidupkan lagi pasar rakyat daripada hanya mengambil pakaian dari luar daerah lalu dijual lagi di Kabupaten Lingga. Ada juga hasil home industri warga Daik berupa kerupuk jerawat yang berbahan sagu, perlu pembinaan yang baik. "Kalau di daerah lain yang lebih maju, dodol saja bisa dijual dan laris. Karena kemasannya memang bagus, jadi kadang orang beli kemasannya untuk disimpan," imbuh Chairil. Sementara Senayang, dikenal sebagai penghasil bilis terbesar di Provinsi Kepri. Selama ini bilis-bilis yang sudah dibersihkan dibungkus dengan plastik plastik seadanya. Dengan pengemasan yang menarik, ada capynya, Chairil yakin akan meningkatkan harga jualnya.

Terkait PNPM Kabupaten Lingga, Dharmabakti menjelaskan pada hari itu Ade Sunarya, Yunarlis, Penanggung Jawab Operasional Kegiatan PNPM Kecamatan Singkep Suherman dan ia sendiri membuka pelatihan Tim Pemeliharaan dan Monitoring Desa se-Kecamatan Singkep di aula Kantor Camat Singkep. "Ini sesuai tehapan, harus dilakukan pelatihan terhadap pelaku-pelaku di tingkat desa sehingga kegiatan yang ada di desa sesuai rencana anggaran biaya (RAB)," katanya. Disebutkan, di tingkat desa ada Kader Pembangunan Desa, Tim Pelaksana Kegiatan dan Tim Pemeliharaan serta Monitoring yang wajib selalu berkoordinasi.

Program-program pembangunan yang dilaksanakan PNPM diantaranya gedung pertemuan di Lanjut dan Kelurahan Dabo, semenisasi di Kuta, program air bersih di Berindat, jembatan kayu di Maruk Kecil dan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) di Pulau Berhala. Semuanya gagasan masyarakat setempat melalui tahapan penggalian gagasan.

Ditambahkan Yunarlis, rintangan di lapangan selalu ada. Misalnya ada dugaan uang yang dicairkan untuk sebuah proyek yang ditangani PNPM disalahgunakan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Menghadapi kemungkinan seperti ini, semua pihak harus bekerja profesional agar aliran dana dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. "Bila tak ada laporan dari Tim Pemeliharaan hasil kegiatan justru akan dipertanyakan. Bulan desember dana yang dianggarkan harus terserap sekitar 90 persen, kalau tidak akan sulit mendapatkan kucuran dana lagi," Ade Sunarya melengkapi keterangan Yunarlis.

No comments: