Thursday, January 1, 2009

menggugat transparansi cpns

dibandingkan dengan kabupaten lain yang ada di provinsi kepri, urusan cpns lingga termasuk paling adem ayem. di batam, ditemukan 14 nama siluman yang membuat geger. di provinsi pun setali tiga uang. di lingga, nyaris tak ada yang komplain. begitu bersihkah penerimaan cpns di kabupaten ini? semoga...

bagi aku, bukan bagi anda, kenangan ketika mengikuti bimbingan belajar di primagama sebelum mengikuti umptn beberapa tahun lalu masih jelas. setiap habis tryout, silakan setiap peserta bimbel memelototi hasil kerjanya. di papan pengumuman akan jelas terlihat, jawaban yang benar dari soal a sampai z adalah anu dan anu. artinya, aku bisa memperkirakan berapa soal yang bisa aku jawab. fair. tak ada yang disembunyikan. aku juga bisa melirik hasil kerja kawan sebangku. yah kalau memang tak belajar dan mengikuti bimbel hanya untuk gagah-gagahan, siap-siap saja dapat nomor sepatu. (berbeda dengan nomor urut caleg yang diputuskan mk, kuncinya suara terbanyak. nomor topi atau nomor sepatu tak berpengaruh, siapa yang dapat dukungan terbanyak dia pantas mendapat predikat wakil rakyat. betul?)

aku bertanya kepada diri sendiri. meski sekda mengatakan cpns lingga benar-benar murni, siapa bisa menjamin? katakan anda kemarin ikut bersaing, lalu gagal. tahukah anda berapa standar yang ditetapkan panitia untuk meluluskan seorang peserta sehingga berhak dipanggil pns pada akhirnya? tahukan nilai anda? berapa nilai kawan anda yang diterima? hanya panitia yang tahu. atau tim peneliti lembar jawaban yang super misterius yang tahu. aku berpikir, gagasan yang tengah diramaikan untuk mempersilakan peserta yang ingin tahu nilai ujian cpns-nya diperbolehkan. begitu nilai ujian diketahui, tahukah anda berapa nilai ujian kawan anda yang diterima tadi? aku pastikan tidak!

mungkin anda sukses mengerjakan soal-soal. sayang, soal tak boleh dibawa pulang. pasti alasannya dokumen negara. sakti pasti. mungkin anda lulus, jika cpns dilaksanakan dengan hati nurani. anda pintar, mahir, oke segalanya. tak ada jaminan anda bisa lantas diterima. cpns pasti sebuah kesibukan luar biasa bagi orang-orang bkd. mereka yang menentukan formasi apa yang benar-benar dibutuhkan daerahnya. menpan dijakarta lalu menetapkan jumlahnya. aku membayangkan, telepon orang-orang bkd setiap saat berdering. orang yang minta tolonglah, orang yang ingin bertandang ke rumahnyalah, atau orang yang malu-malu kucing meski pada akhirnya tetap bertanya" bisakah anda menolong kali ini saja?"

di sebuah kabupaten di jawa timur saya sempat mendapatkan informasi dari seorang kawan yang menjadi curhat kepala dinas. sang kepala dinas sewot karena anaknya tak lulus untuk formasi yang sesuai jurusannya. rupanya anak bupati dan sekdanya sendiri yang ingin terpampang sebagai peserta yang lulus cpns. oalah, yok opo rek nek koyok ngene!!!

No comments: